Senin, September 08, 2008

Hasil Rapat Pendidikan DPW Jatim

Pada hari Kamis, tanggal 28 Agustus 2008 di kantor baru DPW Jawa Timur di Jl. Mulyosari Surabaya yang bergabung dengan kantor BMH Surabaya telah dilaksanakan rapat pendidikan di bawah koordinasi Ust. Zaenal Muttaqin selaku Ketua bidang Pendidikan DPW Jatim. Rakor tersebut dihadiri oleh seluruh kepala sekolah di lingkungan Hidayatullah Jatim. Yang hadir antara lain dari Surabaya sendiri dihadiri oleh Ust. Amrozi yang juga ketua IKASIH Indonesia beserta Ust. Marni, Ust. Adi, Ust. Rifa'i (Bojonegoro), Ust. Widi (Probolinggo), Ust. Nur Cholis (Trenggalek), Ust. Hamzah, Ust. Jayadi, Ust. Suhail, Ust. Suhud, Ust. Malik (Malang), Ust. Bashori (Ngawi), Ust. Abdul Rahman (Sumenep), dan Ust. Aris (Jember).

Adapun agenda kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan
2. Pengarahan ketua DPW (Diwakili oleh Ust. Zaenal)
3. Laporan-laporan perkembangan, solusi problematika
4. Program sekolah, bersama dan kesepakaan
5. Penutup

Sebagai bahan-bahan kesepakatan adalah sebagai berikut :
a. Logo sekolah integral yang harus segera disesuaikan dengan amanat dari DPP Hidayatullah
b. Promosi bersama dan membangun brand image pada even-even tertentu.
c. Kebijakan sertifikasi guru disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah
d. Up Grading bersama/per rayon yang akan direncanakan oleh DPW
e. Kartu Tanda Anggota Hidayatullah yang wajib dimiliki semua guru dan karyawan

Perkembangan Sekolah yang dilaporkan oleh masing-masing kepala sekolah adalah sebagai berikut :
a. Bojonegoro (Ust. Rifa’i)
- Pengurus yayasan sudah mendukung dengan kebijakan sekolah
- Pengelola sekolah punya izahuntuk mengembangkan sekolah
- Dari perkembangan siswa sudah ada peningkatan siswa dengan jumlah siswa kelas I yang diterima adalah 44 siswa.
- Sarana prasarana sekolah sudah meningkat dengan dibuktikan dengan seluruh kelas sudah terdapat kipas angin, namun fasilitas perpustakaan masih belum memadai.
- Prestasi hasil UASBN kelas VI meraih peringkat 9 dari 50 seluruh SD se-kabupaten Bojonegoro.
- Kegiatan sekolah sudah berhasil ditayangkan oleh JTV sebanyak 3 kali.

Masukan :
- Masih belum terlihatnya warna harokah dalam hal ini pembatasan hijab masih perlu diperbaiki 
- Perlu pembuatan papan nama di depan gang menuju sekolah agar lebih terlihat oleh khalayak umum.
- Lokasi kurang strategis dan kebersihan harus tetap dijaga.
- Perlu adanya daya tarik untuk sekolah yaitu gedung, sarana prasarana, SDM, dan pelayanan yang optimal.
- Perlu melakukan studi banding sebagai alternatif model yaitu SD Maron Probolinggo (standar kerja swasta maju) yang menarik SDN yg bisa optimalkan peran ortu (MBS) .
- Membangun poros wilayah barat dengan Ngawi
- Menejemen sekolah di tata lebih baik, dan profesionalisme guru dibenahi.
- Perlu dibuat menjadi sekolah berbasis masyarakat.

b. Ngawi (Ust. Basori)
- Jumlah siswa hingga hari ini adalah 114 siswa, dengan jumlah tenaga 20 orang.
- Mempunyai visi bahwa tahun 2010 rasio guru dengan siswa 1 : 25
- Mulai melakukan sosialisasi terhadap adanya image sekolah mahal padahal fasilitasnya biasa saja.
- Hasil nilai UASBN rata-rata menjadi terbaik se-kab. Ngawi.
- Akan dilakukan pengembangan dan sudah ada lokasi seluas 10 hektare.
- Segi kebersihan masih perlu ditingkatkan
- Fokus SDM/kehumasan dan sarana minimal (jadi pintu gerbang SDM di jatim)
- Sekolah dengan ciri khas Hidayatullah (character sebagai kelebihan)

Masukan
- Kondisi kantor sekolah perlu diperhatikan.
- Tauhid sebagai landasan utama

c. Sumenep (Ust. Abdurrahman)
- Jumlah siswa mengalami peningkatan yaitu pada tahun I berjumlah 17 siswa sedangkan pada tahun II berjumlah 41 dengan lokasi strategis kawasan pendidikan.
- Sarana yang belum ada salah satunya adalah perpustakaan.
- Untuk meningkatkan SDM perlu ada pembinaan guru secara rutin
- melakukan kegiatan on air di radio untuk memberikan pengalaman sebanyak mungkin kepada siswa
- Akan direalisasikan program umrah untuk siswa

Masukan
- Membangun kepercayaan dari TK ke SD karena itu perlu ada komunikasi antara TK dengan SD
- Masih kurang perhatiannya DPD terhadap lembaga pendidikan di bawahnya.
- Perlu disusun Kurikulum yang terintegrasi antara TK-SD-SMP-SMA.

d. Trenggalek (Nur Cholis)
- Program pendidikan yang sudah berjalan yaitu : TK, SD, Paket B, dan Paket C
- Masih mengandalkan orang untuk memajukan lembaga
- Perlu penataan SDM agar memenuhi kualifikasi karena tenaga guru masih mahasiswa dengan jumlah tenaga guru 13 orang.
- Hingga saat ini jumlah murid dari kelas 1 s.d. kelas 5 adalah 26 anak sedangkan siswa kelas I sekarang adalah 6 anak.

Masukan
- Jawab dengan kerja keras
- Perlu dijalin kerja sama dengan organisasi yang lain, misalnya : Jama’ah masjid, even public. Namun perlu dianalisa karena bisa menjadi boros apabila tidak terevaluasi
- Persoalan ada di DPD, sementara perlu fokus menggarap pendidikan, SDM harus memenuhi standar.
- Perlu berhubungan dengan pejabat yang sudah dikenal masyarakat agar dapat meningkatkan nama lembaga

e. Probolinggo (Ust. Widi A)
- Sudah melakukan persiapan dengan matang sejak 2 tahun yang lalu, namun masih terkendala dengan pendanaan.
- Akan membangun sekolah di kawasan strategis dari seorang donatur dengan fasilitas masjid
- Sudah mendapatkan siswa baru sebanyak 14 siswa.
- Masalah SDM yang saat ini baru berjumlah 5 orang namun masih minim yang berijasah S-1, akan lebih dipercaya oleh masyarakat kalau mayoritas guru berijasah S1.
- Permasalahan utama terdapat pada menejemen karena harus rangkap jabatan sebagai DPD dan Kasek.

Masukan
- Mulai membangun kepercayaan dengan orang lain dengan memberikan tanggung jawab penuh.
- Jika sudah merasa cocok di dunia pendidikan, kepala sekolah sebaiknya lebih fokus ke dunia pendidikan.
- Mulai merubah paradigma belajar

f. Jember (Ust. Aris)
- Lokasi sekolah yang cukup strategis
- Dukungan dari DPD masih belum opimal karena gaji guru murni dari spp padahal penerimaan masih minim.
- Jumlah murid seluruhnya 30 siswa dengan rincian murid kelas 2 berjumlah 14, sedangkan kelas 1 berjumlah 16
- pembinaan guru belum optimal (lulusan D2 PGSD)
- Prasarana belajar yaitu kelas masih menggunakan bekas aula.
- Kurang ada komunikasi antara pengurus TK dengan SD, dibuktikan dengan tahun ini hanya 4 anak dari lulusan TK yang berjumlah 40 siswa.
- Promosi masih kurang (efektifkan internal dari wali siswa) daripada even seminar.
- Niat awal ada amal usaha yg bisa dijadikan sebagai tonggak berkarya.

Masukan
- Promosi lewat silaturahiem ke wali siswa untuk fahamkan konsep sekolah kepada orang tua
- Menejerial diperkuat
- Upaya menyatukan segenap kekuatan untuk dukung visi-misi
- Pandai mensikapi problem

g. Malang
SD (Ust. Malik)
- Jumlah siswa pada tahun ke-2 adalah 87 siswa dengan perincian kelas II sebanyak 28 siswa, dan kelas I sebanyak 49 siswa.
- Siswa yang masuk mempunyai jarak jangkauan rumah dan sekolah radius 5-7 km.
- Animo masyarakat semakin baik dan mendapat dukungan penuh dari DPD dan BMH, dibuktikan dengan adanya pindahan dari SDN favorit.
- Awal mula wali murid TK ada rasa ketidakpercayaan serta komunikasi yang kurang antara guru TK-SD, namun sekarang 90 % dari TK masuk ke SD.
- Telah melakukan berbagai perubahan antara lain prototipe guru menjadi lebih baik, Kelas dirubah sesuai dengan yang ideal, mengomunikasikan kepada orang tua tentang keuntungan masuk ke SD, serta melakukan penyebaran informasi mengenai konsep pendidikan model SD.
- SDM diback up yayasan, rata-rata guru baru dengan pengalaman yang minim, dengan melakukan pembangunan loyalitas dengan dipaksa agar tidak hancur salah satunya ada kegiatan morning motivation.
- Ada grand strategi (standar) yang tersampaikan pada orang tua.

SMP pi (ust. Suhail)
- Jumlah murid yang semakin meningkat dari th I sejumlah 28 siswa menjadi 85 siwa pada tahn ke-2.
- Adanya pindahan siswa 6 orang, dengan santri dari seluruh Indonesia.
- Menggunakan islamisasi ilmu (Naquib Alatas) kembali model pendidikan yang sesuai dengan manhaj.

SMP pa (ust. Suhud)
- Peningkatan jumlah siswa baru 109 siswa, sehingga jumlah total siswa adalah 260 siswa.
- SDM guru formal: 28, pengasuh: 12 orang.
- Kembali ke inti PBM yaitu ikhlas.
- Fokus pada pelajaran Bahasa Inggris dengan jumlah jam menjadi 15 jam/minggu.
- Adanya kesan bahwa pondok besar kalau jumlah santrinya banyak.
- Perlu membangun image sebagai sekolah mahal dengan mutu baik
- Hasil UAN Kelas III adalah peringkat 6 dari seluruh SMP dan peringkat 2 untuk sekolah swasta.

SMA
- Siswa berasal dari seluruh wilayah Indonesia, dengan potensi heterogen. Perkembangan siswa : jumlah 85 siswa dengan rincian kelas I ada 36 siswa, kelas II ada 26 siswa dan kelas III ada 28 siswa.
- Berharap menjadi sekolah terbaik.
- SDM rata-rata dari keguruan dan murni dengan semuanya terlibat di lembaga bimbingan belajar dengan jumlah 12 orang.
- Perpaduan model formal dan non formal- life skill.

h. Madiun (Ust. Jayadi)
- Jumlah siswa baru 15 anak, suasana agak jenuh (butuh penyegaran), siswa angkatan ke-7.
- Program tetap berjalan
- Ada pengembangan SDM tiap minggu dengan materi wawasan keislaman melalui SNW.
- Focus pada pelajaran Bahasa Arab
- Mulai dirintis LPI.

Keputusan lain :
a. Promosi bersama dikelola dengan bagus (persaingan antar sekolah Hidayatullah) usulan masing-masing sekolah mempunyai meja sendiri.
b. Akan diselenggarakan musyawarah berikutnya di Malang pada hari Kamis, bulan November minggu III.

Tidak ada komentar: